UNIVERSAL JFET BIAS CURVE

[menuju akhir]
DAFTAR ISI
4. Dasar Teori
    a) Prosedur
    b) Rangkaian simulasi dan prinsip kerja
    c) Video simulasi

1. Pendahuluan [kembali]

        Rangkaian Universal JFET Bias Curve terdiri dari sumber tegangan variabel yang terhubung ke pintu (gate) transistor JFET dan sumber arus konstan yang terhubung ke sumber (source) transistor. Dengan mengubah tegangan pintu, kita dapat mengamati perubahan arus drain, membentuk kurva karakteristik yang menunjukkan titik operasi yang optimal untuk berbagai aplikasi

2. Tujuan [kembali] 
  • Agar dapat memahami cara kerja dari rangkaian Universal JFET Bias Curve
  • Agar dapat melakukan simulasi dari rangkaian Universal JFET Bias Curva
  • Agar dapat memahami metode pemberian bias tegangan pada JFET channel - N

3. Alat dan Bahan [kembali]

A. Alat

a. Function Generator
Function Generator adalah alat uji yang berfungsi untuk membangkitkan berbagai macam bentuk gelombang


b. Transfer Graphics
Grafik Transfer digunakan untuk mengamati grafik hubungan antara tegangan dan arus.
Tampilan Transfer Graphics di Proteus

c. Voltmeter

Voltmeter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur beda potensial atau tegangan listrik dari dua titik potensial listrik.

B. Bahan.

    a.      FET 2N3819  



Field Effect Transistor atau disingkat dengan FET adalah komponen Elektronika aktif yang menggunakan Medan Listrik untuk mengendalikan Konduktifitasnya. Field Effect Transistor (FET) dalam bahasa Indonesia disebut dengan Transistor Efek Medan.

b.      Resistor 






Resistor adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika.


Cara menghitung nilai resistansi resistor dengan gelang warna : 

1. Masukan angka langsung dari kode warna gelang pertama.
2. Masukan angka langsung dari kode warna gelang kedua.
3. Masukan angka langsung dari kode warna gelang ketiga.
4. Masukkan jumlah nol dari kode warna gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10^n), ini merupakan nilai toleransi dari resistor.








c.       Capasitor Polar  


Kapasitor polar adalah kelompok electrolytic terdiri dari kapasitor-kapasitor yang bahan dielektriknya adalah lapisan metal-oksida.

Cara menghitung nilai kapasitor :

1. Masukan 2 angka pertama langsung untuk nilai kapasitor.
2. Angka ke-3 berfungsi sebagai perpangkatan (10^n) nilai kapasitor.
3. Satuan kapasitor dalam piko farad.
4. Huruf terakhir menyatakan nilai toleransi dari kapasitor.


Daftar nilai toleransi kapasitor :
B = 0.10pF
C = 0.25pF
D = 0.5pF
E = 0.5%
F = 1%
G = 2%
H = 3%
J = 5%
K = 10%
M = 20%
Z = + 80% dan -20%




d.       Voltage Probe



Voltage Probe digunakan untuk mengukur nilai tegangan pada suatu titik.

e.        Generators DC




Generator DC digunakan untuk menghasilkan sinyal DC.

f.      Ground


Grounding berfungsi sebagai penghantar arus listrik langsung ke bumi atau tanah saat terjadi kebocoran isolasi atau percikan api pada konsleting


4. Dasar Teori [kembali]

            Karena solusi dc dari konfigurasi FET memerlukan gambar kurva transfer untuk setiap analisis, kurva universal dikembangkan yang dapat digunakan untuk setiap tingkat I DSS dan V P. Kurva universal untuk JFET n-saluran atau MOSFET tipe deplesi (untuk nilai negatif VGSQ).

Solusi untuk konfigurasi pembagi tegangan. Penskalaan untuk m dan M berasal dari pengembangan matematis yang melibatkan persamaan jaringan dan penskalaan yang dinormalisasi. Uraian selanjutnya tidak akan berkonsentrasi pada mengapa skala m meluas dari 0 ke 5 pada VGS> 0 VP 0 = -0,2 dan skala M berkisar antara 0 hingga 1 pada VGS> 0 VP 0 = 0, tetapi lebih pada bagaimana menggunakan skala yang dihasilkan untuk mendapatkan solusi untuk konfigurasi
Penggunaan sumbu m dan M paling baik dijelaskan dengan contoh-contoh yang menggunakan timbangan. Setelah prosedur dipahami dengan jelas, analisis dapat dapat dilakukan dengan cepat, dengan ukuran akurasi yang baik.

5. Percobaan [kembali]

       a. prosedur.

           Step 1    : Buka Aplikasi Proteus 

          Step 2    : Susun dan siapkan komponen 

          Step 3    : Rangkai komponen

          Step 4    : Mulai simulasi pada proteus 

          Step 5    : Amati rangkaian yang dibuat

       b. Rangkaian percobaan

  Fig. 7.60

Fig. 7.62

        c. Prinsip kerja

              Karena solusi DC dari konfigurasi FET memerlukan menggambar kurva transfer setiap analisis, kurva universal dikembangkan yang dapat digunakan untuk semua level IDSS dan VP. Kurva universal untuk JFET n-channel atau MOSFET tipe deplesi (untuk nilai negatif VGSQ) disediakan pada Gambar. 6.58. Perhatikan bahwa sumbu horizontal tidak bahwa VGS tetapi dari tingkat dinormalisasi yang didefinisikan oleh VGS / [VP], [VP] menunjukkan bahwa hanya besarnya VP yang harus digunakan, bukan tandanya. Untuk sumbu vertikal, skala juga merupakan level ID / IDSS yang dinormalisasi.

Hasilnya adalah ketika ID IDSS, rasio adalah 1, dan ketika VGS VP, rasio VGS / [VP] adalah 1. Perhatikan juga bahwa skalanya untuk ID / IDSS ada di sebelah kiri dan bukan di kanan seperti yang ditemui untuk ID di sesi latihan sebelumnya. Dua skala tambahan di sebelah kanan perlu dikenalkan. Skala vertikal label m sendiri dapat digunakan untuk menemukan solusi untuk konfigurasi bias-tetap.

        d. video simulasi

7.60


7.62

6. Download File [kembali]

        Figure 7.60 [Klik Disini] 

        Figure 7.62 [Klik Disini] 

        Datasheet JFET Download

         Datasheet resistor disini

        Datasheet voltmeter disini

          Datasheet kapasitor disini









[menuju awal]

 








 

Komentar

Postingan populer dari blog ini