[menuju akhir]
DAFTAR ISI
4. Dasar Teori
a) Prosedur
b) Rangkaian simulasi dan prinsip kerja
c) Video simulasi
1. Pendahuluan [kembali]
Konfigurasi
Common Base (CB) atau Basis Bersama adalah konfigurasi yang kaki
Basis-nya di-ground-kan dan digunakan bersama untuk INPUT maupun
OUTPUT. Pada Konfigurasi Common Base, sinyal INPUT dimasukan ke Emitor
dan sinyal OUTPUT-nya diambil dari Kolektor, sedangkan kaki Basis-nya
di-ground-kan. Oleh karena itu, Common Base juga sering disebut dengan
istilah “Grounded Base”.
Konfigurasi
Common Base ini menghasilkan Penguatan Tegangan antara sinyal INPUT dan
sinyal OUTPUT namun tidak menghasilkan penguatan pada arus.
2. Tujuan [kembali]
a) Mengetahui definisi Design Operation
b) Mengetahui berbagai komponen pada Design Operation
c) Mensimulasikan rangkaian pada Design Operation
3. Alat dan Bahan [kembali]
A. Alat
Instrumen :
A. Voltmeter
DC
Voltmeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur besar tengangan
pada suatu komponen. Cara pemakaiannya adalah dengan memparalelkan kaki2
Voltmeter dengan komponen yang akan diuji tegangannya.
Berikut adalah Spesifikasi dan keterangan Probe DC Volemeter :
b). Baterai (Battery)
Baterai
(Battery) adalah sebuah sumber energi yang dapat merubah energi kimia
yang disimpannya menjadi energi listrik yang dapat digunakan seperti
perangkat elektronik.
Tampilan baterai pada aplikasi Proteus
Tampilan baterai asli
B. Bahan
a.Resistor
Resistor
berfungsi sebagai pengatur dalam membatasi jumlah arus yang mengalir
dalam suatu rangkaian, menahan sebagian arus listrik agar sesuai dengan
kebutuhan suatu rangkaian elektronika, danmenurunkan tegangan sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh rangkaian elektronika.
Cara Menghitungnya
Contoh :
Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 4 : Perak = Toleransi 10%
Maka nilai resistor tersebut adalah 10 * 105 = 1.000.000 Ohm atau 1 MOhm dengan toleransi 10%.
b. Transistor
Merupakan alat semikonduktor yang digunakan sebagai penguat,
sebagai sirkuit pemutus dan penyambung arus (switching), stabilisasi
tegangan, dan modulasi sinyal. Transistor berfungsi sebagai kran listrik, di mana arus inputnya (BJT) dan tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.
c. Kapasitor
Sebagai penyimpan tegangan sementara.
c. Kapasitor
Kapasitor
adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi di dalam medan listrik,
dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik.
Kapasitor mempunyai satuan Farad dari Michael Faraday.
Kapasitor di pasaran
4. Dasar Teori [kembali]
Konfigurasi basis umum unik karena sinyal input dihubungkan ke terminal emitor yang tinggi dan penguatan yang baik pada rentang AC.
Konfigurasi
dasar umum yang khas ditunjukkan pada Gambar 4.49. yang digunakan dalam
konfigurasi ini, dan basis adalah konektor umum antara input pemancar dan konektor output kolektor.
Menerapkan hukum tegangan Kirchhoff memberikan hasil
Menerapkan hukum tegangan Kirchhoff ke seluruh perimeter luar jaringan Gambar.
4.51 akan menghasilkan
Tegangan
V CB dari Gambar. 4.51 dapat ditemukan dengan menerapkan hukum tegangan
Kirchhoff ke loop output dari Gambar 4.51 untuk mendapatkan:
5. Percobaan [kembali]
A. Prosedur
a. Prosedur percobaan
- Untuk membuat rangkaian ini, pertama, siapkan semua alat dan bahan yang bersangkutan, di ambil dari library proteus
- Letakkan semua alat dan bahan sesuai dengan posisi dimana alat dan bahan terletak.
- Tepatkan posisi letak nya dengan gambar rangkaian
- Selanjutnya, hubungkan semua alat dan bahan menjadi suatu rangkaian yang utuh
- Lalu mencoba menjalankan rangkaian , jika tidak terjadi error, maka motor akan bergerak yang berarti rangkaian bekerja
B. Rangkaian simulasi dan prinsip kerja
Prinsip Kerja
Konfigurasi
common base (CB) atau basis bersama adalah konfigurasi yang dimana kaki
basis-nya di ground kan dan digunakan secara bersamaan untuk INPUT
ataupun OUTPUT. Pada configurasi ini, sinyal INPUT akan dimasukkan ke
Emitor dan sinyal OUTPUT-nya akan diambil langsung dari kolektor,
sementara untuk kaki basis-nya akan di-ground-kan. Oleh sebab itu,
konfigurasi common base juga biasa disebut dengan “Grounded Base”.
Konfigurasi
common base ini bisa menghasilkan penguatan tegangan antara sinyal
INPUT dengan sinyal OUTPUT. Namun meski demikian tidak akan menghasilkan
penguatan pada arus
Gambar Rangkaian
rangkaian 4.52
Prinsip Kerja:
Baterai 4V dipasang seri dengan hambatan sebesar 1.2k ohm yang
terhubung dengan transistor, didapatkan pengukuran tegangan senilai 3.20
V. Selanjutnya sumber tegangan lainnya dipasang paralel terhadap sumber
tegangan pertama senilai 10V, yang diserikan dengan sebuah hambatan
senilai 2.4k ohm, didapatkan nilai pengukuran pada hambatan tersebut
sebesar 6.60 V.
rangkaian 4.51
Prinsip Kerja:
Baterai 12V dipasang seri dengan hambatan sebesar 10k ohm dan terhubung
dengan transistor. Selanjutnya sumber tegangan lainnya dengan nilai
yang sama dipasang paralel terhadap sumber tegangan pertama sehingga
didapatkan nilai pengukuran pada hambatan tersebut sebesar 11.2 V.
Rangkaian 4.50
Prinsip Kerja:
Sebuah
transistor NPN dipasangkan dengan sebuah tahanan RE dan diberi masukan
dengan sebuah sumber tegangan yang kemudian terhubung dengan ground.
Rangkaian 4.49
Prinsip Kerja:
Konfigurasi
basis umum atau Common-Base Configuration menggunakan sebuah sinyal
yang terhubung ke terminal emitor. Pengaplikasian rangkaian ini
menggunakan sebuah transistor yang menghubungkan antara beban, baterai,
dan juga kapasitor elektrolit. Perhitungan nilai besaran pada
konfigurasi ini menggunakan hukum tegangan Kirchhoff. Domain AC pada
konfigurasi ini memiliki nilai impedansi input yang sangat rendah dan
impedansi output yang tinggi.
Komentar
Posting Komentar