Half Bridge Rectifier



1. Prosedur [kembali]

4.3  Half Bridge Rectifier

a.      Susun rangkaian sesuai gambar

b.     Hubungkan dioda, kapasitor dan resistor

c.      Gunakan AC power supply

d.     Aktifkan power supply dan ukur nilai arus dan tegangan

e.      Ulangi percobaan dengan nilai resistor dan kapasitor berbeda

 

2. Hardware [kembali]

  • ALAT

    1. Multimeter



    2. Power Supply DC




    BAHAN

    1. Resistor

    2. Dioda

    3. jumper

3. Rangkaian Simulasi Dan Prinsip Kerja [kembali]

  • Rangkaian Half Bridge

Prinsip kerja rangkaian Half Bridge Rectifier menggunakan Resistor :

Rangkaian Half Bridge Rectifier dengan resistor bekerja dengan prinsip mengubah arus bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC) secara parsial. Dalam rangkaian ini, hanya setengah gelombang dari sinyal AC yang dilewatkan melalui sebuah dioda, sementara setengah gelombang lainnya diblokir. Ketika sinyal AC berada pada setengah siklus positif, dioda berada dalam kondisi forward bias, memungkinkan arus mengalir dari sumber AC ke resistor, sehingga tegangan pada resistor mengikuti setengah siklus positif dari sinyal AC. Namun, saat sinyal AC beralih ke setengah siklus negatif, dioda masuk ke kondisi reverse bias dan memblokir arus, menyebabkan tidak ada arus yang mengalir ke resistor selama siklus negatif. Akibatnya, tegangan output yang dihasilkan pada resistor berupa tegangan DC berdenyut yang hanya terdiri dari setengah gelombang positif dari sinyal AC. Resistor dalam rangkaian berfungsi sebagai beban yang mengatur arus sesuai hukum Ohm serta mengubah energi listrik menjadi panas.

Prinsip kerja rangkaian Half Bridge Rectifier menggunakan Capacitor :

Rangkaian Half Bridge Rectifier dengan kapasitor mengubah arus bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC) dengan cara yang lebih halus daripada konfigurasi tanpa kapasitor. Pada setengah siklus positif sinyal AC, dioda berada dalam kondisi forward bias, memungkinkan arus mengalir dari sumber AC melalui dioda ke resistor dan kapasitor. Selama periode ini, kapasitor terisi, sehingga tegangan pada kapasitor meningkat mengikuti tegangan AC. Saat sinyal AC beralih ke setengah siklus negatif, dioda menjadi reverse bias dan memblokir arus, namun kapasitor yang telah terisi berusaha menjaga tegangan tetap stabil. Kapasitor menyimpan energi dan melepaskannya secara perlahan, sehingga tegangan pada resistor tidak langsung turun ke nol tetapi tetap relatif stabil. Dengan adanya kapasitor, tegangan output pada resistor menjadi tegangan DC yang lebih halus dan stabil, mengurangi riak atau ripple pada output dibandingkan dengan tanpa kapasitor

  • Video Simulasi Rangkaian


4. Kondisi [kembali]

Dengan Mencari Perbedaan Bentuk Gelombang Antara Capasitor 1000uF Dengan 220 Ohm pada Half Bridge.

5. Video Demo [kembali]

6. Jurnal [kembali]

7. Download File [kembali]



 


Komentar

Postingan populer dari blog ini